Keutamaan Shalat Berjamaah
Ubaidillah al-Qawariri (guru Imam Bukhari dan Muslim) mengatakan, “Belum pernah saya kehilangan shalat jamaah Isya meskipun sekali. Pada suatu malam saya kedatangan seorang tamu sehingga saya disibukkan oleh tamu tersebut. Maka, saya kehilangan shalat jamaah Isya. Lantas saya keluar hendak mencari shalat di masjid-masjid Bashrah. Ternyata saya mendapati semua orang telah melaksanakan shalat dan masjid-masjid telah ditutup rapat. Lalu saya kembali ke rumah.
Saya berkata dalam hati, “Di dalam hadis disebutkan bahwa shalat berjamaah melebihi shalat sendirian terpaut dua puluh tujuh derajat. Selanjutnya saya melaksanakan shalat isya dua puluh tujuh kali.”
Kemudian saya tidur. Di dalam tidur saya bermimpi seakan-akan saya bersama suatu kaum yang berkuda. Saya pun sedang berkuda. Kami sedang balapan. Saya memacu kuda saya, tetapi saya tidak dapat mengejar mereka. Lalu salah seorang dari mereka menoleh ke arah saya dan berkata kepadaku, “Janganlah kamu membuat lelah kudamu, karena kamu tidak akan dapat mengejari kami.” Saya bertanya, “Mengapa?” Ia menjawab, “Karena kami telah melaksanakan shalat Isya berjamaah sedangkan kamu melakukan shalat Isya Sendirian.” Lantas saya terbangun dari tidur saya. Saya sangat susah dan sedih karena hal ini.”
Sumber: Hiburan Orang-orang Shalih, 101 Kisah Segar, Nyata dan Penuh Hikmah, Pustaka Arafah Cetakan 1
Semoga bermanfaat
https://www.facebook.com/permalink.php?id=494535537255087&story_fbid=537657229609584
Ubaidillah al-Qawariri (guru Imam Bukhari dan Muslim) mengatakan, “Belum pernah saya kehilangan shalat jamaah Isya meskipun sekali. Pada suatu malam saya kedatangan seorang tamu sehingga saya disibukkan oleh tamu tersebut. Maka, saya kehilangan shalat jamaah Isya. Lantas saya keluar hendak mencari shalat di masjid-masjid Bashrah. Ternyata saya mendapati semua orang telah melaksanakan shalat dan masjid-masjid telah ditutup rapat. Lalu saya kembali ke rumah.
Saya berkata dalam hati, “Di dalam hadis disebutkan bahwa shalat berjamaah melebihi shalat sendirian terpaut dua puluh tujuh derajat. Selanjutnya saya melaksanakan shalat isya dua puluh tujuh kali.”
Kemudian saya tidur. Di dalam tidur saya bermimpi seakan-akan saya bersama suatu kaum yang berkuda. Saya pun sedang berkuda. Kami sedang balapan. Saya memacu kuda saya, tetapi saya tidak dapat mengejar mereka. Lalu salah seorang dari mereka menoleh ke arah saya dan berkata kepadaku, “Janganlah kamu membuat lelah kudamu, karena kamu tidak akan dapat mengejari kami.” Saya bertanya, “Mengapa?” Ia menjawab, “Karena kami telah melaksanakan shalat Isya berjamaah sedangkan kamu melakukan shalat Isya Sendirian.” Lantas saya terbangun dari tidur saya. Saya sangat susah dan sedih karena hal ini.”
Sumber: Hiburan Orang-orang Shalih, 101 Kisah Segar, Nyata dan Penuh Hikmah, Pustaka Arafah Cetakan 1
Semoga bermanfaat
https://www.facebook.com/permalink.php?id=494535537255087&story_fbid=537657229609584
RSS Feed
Twitter
September 16, 2017
Unknown
0 komentar:
Posting Komentar