Sabtu, 04 November 2017

Kisah Penjual Susu dan Umar bin Khattab

Kisah inspiratif islami yang ketiga adalah tentang Kisah Penjual Susu dan Umar bin Khattab.
Pada suatu malam yang gelap dan pekat, angin dingin semilir menusuk tulang, Amirul Mukminin, Umar bin Khaththab seperti kebiasaannya selama menjadi Khalifah, menelusuri kota Madinah melalui lorong demi lorong. Ketika  sebagian besar penduduk kota sudah terlelap, sang khalifah selalu terjaga berkunjung ke satu per satu rumah untuk memahami keadaan rakyatnya.

Kisah Inspiratif Islami

Ia memahami bahwa kepemimpinannya kelak bakal dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT. Oleh dikarenakan itu, ia tidak mendambakan ada seorang pun berasal dari rakyatnya yang terzalimi.
Malam tambah larut sampai tibalah fajar menyingsing. Ketika hendak beranjak ke masjid, langkahnya tertahan di depan sebuah gubuk reot. Dari dalam gubuk itu terdengar percakapan lirih antara seorang ibu dan putrinya. Dari percakapan yang beliau dengar itu ternyata penghuni gubug itu adalah seorang penjual susu kambing yang bakal menjual hasil perahannya di pasar pagi itu.
"Nak, campurlah susu itu bersama air," pinta sang ibu kepada putrinya. Sang ibu berharap supaya ia mendapatkan keuntungan lebih banyak berasal dari hasil penjualan susu oplosannya (campuran).
Putrinya menjawab, "Maaf, Bu, tidak barangkali aku melakukannya. Amirul Mukminin tidak membolehkan untuk mencampur susu bersama air, lantas menjualnya," tolak putrinya bersama halus.
Sang ibu selalu bersikukuh, "Itu suatu hal yang lumrah, Nak. Semua orang melakukannya. Lagi pula Amirul Mukminin tidak bakal mengetahuinya," bujuk sang ibu lagi.
"Bu, boleh jadi Amirul Mukminin tidak memahami apa yang kita laksanakan sekarang, namun Allah SWT Maha Melihat dan Mengetahui!" jawab sang putri salehah.
Haru dan bahagia membuncah di dada Amirul Mukminin. Betapa ia kagum bakal kejujuran dan keteguhan hati sang gadis miskin tersebut. Mungkin gadis tersebut miskin harta, namun begitu kaya hatinya. Amirul Mukminin teringat bakal tujuannya pada mulanya dan bergegas menuju masjid untuk shalat Fajar bersama para sahabat.
Usai laksanakan shalat di masjid, Umar bin Khaththab segera memangil putranya yang bernama 'Ashim. Beliau segera memerintahkan 'Ashim untuk melamar putri penjual susu yang jujur tersebut dikarenakan 'Ashim bin Umar telah cukup umur untuk menikah dan membina rumah tangga. Tidak lupa Amirul Mukminin menceritakan keluhuran hati gadis penghuni gubuk reot tersebut kepada putranya tersebut.
"Aku lihat dia akan memiliki berkah untukmu kelak kalau dipersunting menjadi istrimu. Pergilah dan temui mereka, lamarlah dia untuk jadi pendampingmu. Semoga kalian bisa melahirkan keturunan yang bakal jadi pemimpin umat suatu saat nanti!" ujar Umar bin Khaththab kepada putranya, 'Ashim.
Akhirnya, 'Ashim bin Umar bin Khattab menikahi gadis berhati suci itu sesuai dengan anjuran sang ayah. Dari pernikahannya, Umar bin Khattab di karunia cucu seorang putri bernama Laila. Ia tumbuh jadi gadis yang taat beribadah dan cerdas seperti ibunya.
Ketika telah dewasa, Laila yang merupakan cucuk Umat, dipersunting oleh Abdul Aziz bin Marwan. Dari pernikahan Abdul Aziz dan Laila ini lahirlah Umar bin Abdul Aziz, seorang pemimpin besar pada masa dinasti Abbasiyah yang terkenal zuhud dan disegani. Dia mewarisi keagungan akhlak neneknya  sang penjual susu, dan kepemimpinan buyutnya, Umar bin Khaththab.
3 kisah inspiratif Islami diatas sangat banyak memberikan pelajaran kepada kita tentang berbagai makna yang harus kita miliki dalam menjalani kehidupan. Semoga bermanfaat.

sumber http://www.masagungmunip.xyz/2017/06/3-kisah-inspiratif-islami-penuh-makna.html

0 komentar:

Posting Komentar