Kisah Penjual Susu dan Umar bin Khattab
Kisah inspiratif islami yang ketiga adalah tentang Kisah Penjual
Susu dan Umar bin Khattab.
Pada suatu malam yang gelap dan pekat, angin dingin semilir
menusuk tulang, Amirul Mukminin, Umar bin Khaththab seperti kebiasaannya selama
menjadi Khalifah, menelusuri kota Madinah melalui lorong demi lorong.
Ketika sebagian besar penduduk kota
sudah terlelap, sang khalifah selalu terjaga berkunjung ke satu per satu rumah
untuk memahami keadaan rakyatnya.
![]() |
| Kisah Inspiratif Islami |
Ia memahami bahwa kepemimpinannya kelak bakal dimintai
pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT. Oleh dikarenakan itu, ia tidak
mendambakan ada seorang pun berasal dari rakyatnya yang terzalimi.
Malam tambah larut sampai tibalah fajar menyingsing. Ketika
hendak beranjak ke masjid, langkahnya tertahan di depan sebuah gubuk reot. Dari
dalam gubuk itu terdengar percakapan lirih antara seorang ibu dan putrinya.
Dari percakapan yang beliau dengar itu ternyata penghuni gubug itu adalah seorang
penjual susu kambing yang bakal menjual hasil perahannya di pasar pagi itu.
"Nak, campurlah susu itu bersama air," pinta sang
ibu kepada putrinya. Sang ibu berharap supaya ia mendapatkan keuntungan lebih
banyak berasal dari hasil penjualan susu oplosannya (campuran).
Putrinya menjawab, "Maaf, Bu, tidak barangkali aku
melakukannya. Amirul Mukminin tidak membolehkan untuk mencampur susu bersama
air, lantas menjualnya," tolak putrinya bersama halus.
Sang ibu selalu bersikukuh, "Itu suatu hal yang lumrah,
Nak. Semua orang melakukannya. Lagi pula Amirul Mukminin tidak bakal
mengetahuinya," bujuk sang ibu lagi.
"Bu, boleh jadi Amirul Mukminin tidak memahami apa yang
kita laksanakan sekarang, namun Allah SWT Maha Melihat dan Mengetahui!"
jawab sang putri salehah.
Haru dan bahagia membuncah di dada Amirul Mukminin. Betapa
ia kagum bakal kejujuran dan keteguhan hati sang gadis miskin tersebut. Mungkin
gadis tersebut miskin harta, namun begitu kaya hatinya. Amirul Mukminin
teringat bakal tujuannya pada mulanya dan bergegas menuju masjid untuk shalat
Fajar bersama para sahabat.
Usai laksanakan shalat di masjid, Umar bin Khaththab segera
memangil putranya yang bernama 'Ashim. Beliau segera memerintahkan 'Ashim untuk
melamar putri penjual susu yang jujur tersebut dikarenakan 'Ashim bin Umar
telah cukup umur untuk menikah dan membina rumah tangga. Tidak lupa Amirul
Mukminin menceritakan keluhuran hati gadis penghuni gubuk reot tersebut kepada
putranya tersebut.
"Aku lihat dia akan memiliki berkah untukmu kelak kalau
dipersunting menjadi istrimu. Pergilah dan temui mereka, lamarlah dia untuk
jadi pendampingmu. Semoga kalian bisa melahirkan keturunan yang bakal jadi
pemimpin umat suatu saat nanti!" ujar Umar bin Khaththab kepada putranya,
'Ashim.
Akhirnya, 'Ashim bin Umar bin Khattab menikahi gadis berhati
suci itu sesuai dengan anjuran sang ayah. Dari pernikahannya, Umar bin Khattab
di karunia cucu seorang putri bernama Laila. Ia tumbuh jadi gadis yang taat
beribadah dan cerdas seperti ibunya.
Ketika telah dewasa, Laila yang merupakan cucuk Umat, dipersunting
oleh Abdul Aziz bin Marwan. Dari pernikahan Abdul Aziz dan Laila ini lahirlah
Umar bin Abdul Aziz, seorang pemimpin besar pada masa dinasti Abbasiyah yang
terkenal zuhud dan disegani. Dia mewarisi keagungan akhlak neneknya sang penjual susu, dan kepemimpinan buyutnya,
Umar bin Khaththab.
3 kisah inspiratif Islami diatas sangat banyak memberikan
pelajaran kepada kita tentang berbagai makna yang harus kita miliki dalam
menjalani kehidupan. Semoga bermanfaat.
sumber http://www.masagungmunip.xyz/2017/06/3-kisah-inspiratif-islami-penuh-makna.html
RSS Feed
Twitter
November 04, 2017
Unknown

0 komentar:
Posting Komentar