Senin, 18 September 2017

Hasil gambar untuk pespa

dijual sepeda motor pespa berwarna hitam dengan kualitas bagus,keluaran tahun 2017
fasilitas terdapat lampu sen lengkap,spion lengkap,ban standar,dd dengan harga Rp 12.000.000 dapat dinego jika anda berminat hub no ini alfa : 085876234123

Sabtu, 16 September 2017

Keutamaan Shalat Berjamaah
Ubaidillah al-Qawariri (guru Imam Bukhari dan Muslim) mengatakan, “Belum pernah saya kehilangan shalat jamaah Isya meskipun sekali. Pada suatu malam saya kedatangan seorang tamu sehingga saya disibukkan oleh tamu tersebut. Maka, saya kehilangan shalat jamaah Isya. Lantas saya keluar hendak mencari shalat di masjid-masjid Bashrah. Ternyata saya mendapati semua orang telah melaksanakan shalat dan masjid-masjid telah ditutup rapat. Lalu saya kembali ke rumah.
Saya berkata dalam hati, “Di dalam hadis disebutkan bahwa shalat berjamaah melebihi shalat sendirian terpaut dua puluh tujuh derajat. Selanjutnya saya melaksanakan shalat isya dua puluh tujuh kali.”
Kemudian saya tidur. Di dalam tidur saya bermimpi seakan-akan saya bersama suatu kaum yang berkuda. Saya pun sedang berkuda. Kami sedang balapan. Saya memacu kuda saya, tetapi saya tidak dapat mengejar mereka. Lalu salah seorang dari mereka menoleh ke arah saya dan berkata kepadaku, “Janganlah kamu membuat lelah kudamu, karena kamu tidak akan dapat mengejari kami.” Saya bertanya, “Mengapa?” Ia menjawab, “Karena kami telah melaksanakan shalat Isya berjamaah sedangkan kamu melakukan shalat Isya Sendirian.” Lantas saya terbangun dari tidur saya. Saya sangat susah dan sedih karena hal ini.”
Sumber: Hiburan Orang-orang Shalih, 101 Kisah Segar, Nyata dan Penuh Hikmah, Pustaka Arafah Cetakan 1
Semoga bermanfaat

 https://www.facebook.com/permalink.php?id=494535537255087&story_fbid=537657229609584
Berkah Sedekah Buah Delima
Sahabat Ali bin Abi Thalib sangat dikenal sebagai ahli sedekah.
Pada suatu hari dia pernah memberi setengah buah delima kepada orang miskin.
Tidak lama kemudian Allah SWT mengganti sedekah itu menjadi sepuluh kali lipat.
Dikisahkan Ka'ab bin Akhbar
Ketika Fatimah binti Rasulullah SAW sedang sakit, dia ditanya oleh suaminya yang tak lain adalah Ali bin Abi Thalib.
"Wahai istriku, engkau ingin buah apa?" tanya Ali dengan penuh kasih sayang.
"Suamiku, aku ingin buah delima," jawab Fatimah.
Ali terdiam sejenak, sebab dia merasa tidak memiliki uang sesen pun untuk membeli buah delima. Ali ini memang menantu dari Rasulullah, namun kehidupannya sangat sederhana.
Kemudian Ali berusaha mencari pinjaman wang satu dirham dan setelah mendapatkan pinjaman, dia pergi ke pasar untuk membeli buah delima dan segera kembali pulang.
Bersedekah
Di tengah perjalanan menuju rumahnya, dia melihat seseorang yang tergeletak sakit di pinggir jalan. Maka Ali pun berhenti dan menghampirinya.
"Hai orang tua, apa yang diinginkan hatimu?" tanya Ali.
"Wahai Ali, sudah lima hari aku tergeletak sakit di tempat ini. Banyak orang yang berlalu lalang, namun tak ada satu pun yang mau peduli kepadaku, padahal hatiku ingin sekali makan buah delima," jawab orang sakit itu.
Mendengar jawapannya, Ali pun terdiam sebentar sambil berkata dalam hati.
"Buah delima yang hanya sebiji ini sengaja aku beli untuk istriku. Kalau aku berikan kepada orang ini, pasti Fatimah akan sedih sekali. Namun jika tidak aku berikan, berarti aku tidak menepati firman Allah," katanya dalam hati.
Ali lantas teringat akan ayat Allah SWT,
"Dan terhadap orang yang meminta-minta maka janganlah kamu menghardiknya."
(QS. Ad Dhuha:10).
Kemudian Ali memutuskan untuk membelah buah delima itu menjadi dua bagian. Setengahnya untuk istrinya dan setengahnya lagi untuk orang sakit itu.
Sesampainya di rumah, ia menceritakan peristiwa itu kepada istrinya. Setelah mendengar penuturan suaminya, Fatimah merangkul serta mendekap suaminya.
"Demi Allah yang Maha Perkasa dan Maha Agung, ketika engkau memberikan buah delima kepada orang tua itu, maka puaslah hatiku dan lenyaplah keinginanku pada buah delima itu," kata Fatimah.
Mendapat Ganti
Dengan wajah yang cerah, Ali merasa sangat gembira dengan penuturan istrinya.
Dan tak lama kemudian, datanglah seorang tamu yang mengetuk pintu.
"Siapakah Tuan?" tanya Ali.
"Aku Salman Al Farisi," jawab orang yang mengetuk pintu itu.
Setelah dibuka, Ali melihat Salman membawa sebuah nampan tertutup dan diletakkan di depan Ali.
Dari manakah nampan ini, wahai Salamn?" tanya Ali lagi.
"Dari Allah SWT untukmu melalui perantaraan Rasulullah SAW," jawab Salman.
Setelah penutup nampan tersebut dibuka, terlihat di dalamnya sembilan biji buah delima. Tetapi Ali langsung berkata.
"Hai Salman, jika ini memang untukku, pasti jumlahnya sepuluh,".
Kemudian Ali membacakan firman Allah SWT,
"Barang siapa berbuat satu amal kebaikan, maka pasti baginya sepuluh kali lipat amalnya (balasnya)."
(QS. Al An'am).
Salman pun langsung tertawa sambil mengembalikan sebiji delima yang masih di tangannya.
"Wahai Ali, Demi Allah, sandiwaraku ini hanya sekedar menguji sejauh mana keyakinanmu terhadap firman Allah yang engkau bacakan tadi," ucap Salman yang lantas mohon izin pulang.
Begitulah, janji Allah selalu akan ditepati.

 https://www.facebook.com/HCDKT/posts/141424432712815



Kisah Meninggalnya Ahli Zikir dg Wajah Yg Bercahaya

Orang-orang yg meninggal dalam keadaan husnul khatimah adalah orang-orang yg selama hidupnya mempunyai kebiasaan mendekatkan diri kpd Allah,SWT atau mempunyai kebiasaan baik menolong orang lain yg sedang mengalami kesulitan.  Dan juga selalu berusaha menjauhi kebiasaan-kebiasaan yg membuat ia jauh dari Allah,SWT seperti kumpul-kumpul di jalan, warung, tempat-tempat hiburan dll yg membicarakan hal yg sia-sia  seperti membicarakan aib orang lain.

Contohnya Pak Ahmad (nama samaran red), setiap habis maghrib s/d isya ia selalu menghabiskan waktunya utk berzikir memuji asma Allah,SWT di masjid dekat rumahnya, ia tdk mau berkumpul di warung kopi  dg teman-temannya yg membicarakan hal-hal yg sia-sia.  Dan ia baru mau berkumpul setelah shalat isya dan itupun utk membicarakan permasalahan warga di kampungnya bukan utk membicarakan aib orang lain atau hal yg sia-sia lainnya.

Hal itu Pak Ahmad lakukan s/d menjelang akhir hayatnya, tapi ada tetangganya  yg mencibir kebiasaan berzikir sehabis maghrib tsb dg mengatakan, “ Berzikir terus, tapi tetap miskin tdk kaya-kaya.”
Tapi Pak Ahmad tdk marah dan tetap bersabar dan berkata kpd istrinya, “ Sabar ibu,  harta dalam kehidupan kita ini hanya sarana bukan hal yg utama yg paling penting dalam hidup ini adalah ibadah mendekatkan diri kpd Allah,SWT.”

Suatu hari Pak Ahmad menderita sakit paru-paru yg parah karena usia yg sdh cukup tua  sekitar 60an , lalu dan dibawa ke RS, namun karena di RS tdk ada kemajuan lalau oleh keluarganya dibawa pulang. Sesampainya di rumah Pak Ahmad mendadak ajaib kondisinya semakin membaik. Dan mulai makan banyak, setelah itu ia tertidur sangat tenang tdk seperti biasanya .

Tidak lama kemudian karena kahwatir istrinya melihat suaminya lalu mengajak anak-anaknya membaca yasin dan mulai membimbing suaminya membaca kalimat “Laa ilaa ha illaAllah” berulang-ulang dan  Pak Ahmad pun mampu mengikutinya s.d menghembuskan nafasnya yg terakhir.

Banyak tetangganya dan warga kampong yg takjub melihar jenazah Pak Ahmad yg terlihat jauh lebih muda dari usianya yg sudah 60 th an dan wajahnya juga bercahaya (berseri-seri). Dan berkata mungkin ini karena kebiasaan Pak Ahmad yg rajin berzikir memuji asma Allah,SWT.

Semoga kita bisa mengikuti Pak Ahmad dan saudara-saudara kita yg lainnya yg rajin berzikir kpd Allah,SWT dan meninggal dalam keadaan husnul khatimah…Amiiiin Ya Rabb
Wallahua’lam
Salam

http://alihozi77.blogspot.com

Kisah Ahli Tahajud Kisah Pedang Malam Al Fatih (Sang Pembuka)

Bismillahirahmanirahim...
Mari kita baca kisah nyata ini hingga selesai. Kita renungi bersama nilai-nilai positif yang ada di cerita ini. Bagi yang sudah membaca, boleh dibaca kembali. Sebab di akhir dari note ini ada sesuatu yang ingin kami sampaikan. Semoga bermanfaat.

Dalam sejarah, Islam pernah menaklukkan benua Eropa. Siapa sangka salah satu dari Panglima Perang saat itu adalah seorang pemuda yang sangat saleh, berusia 21 tahun, yang bernama Sultan Muhammad Al Fatih (30 Maret 1432 – 3 Mei 1481) . Ia merupakan seorang sultan Turki Utsmani yang menaklukkanKekaisaran Romawi Timur. Mempunyai kepakaran dalam bidang ketentaraan, sains, matematika & menguasai 6 bahasa saat berumur 21 tahun. Seorang pemimpin yang hebat, pilih tanding, dan tawadhu' setelah Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (pahlawan Islam dalam perang Salib) dan Sultan Saifuddin Mahmud Al-Qutuz (pahlawan Islam dalam peperangan di 'Ain Al-Jalut melawan tentara Mongol).

Kejayaannya dalam menaklukkan Konstantinopel menyebabkan banyak kawan dan lawan kagum dengan kepimpinannya serta taktik & strategi peperangannya yang dikatakan mendahului pada zamannya dan juga kaedah pemilihan tenteranya. Ia jugalah yang mengganti nama Konstantinopel menjadi Islambul (Islam keseluruhannya) . Kini nama tersebut telah diganti oleh Mustafa Kemal Ataturk menjadi Istanbul. Untuk memperingati jasanya, Masjid Al Fatihtelah dibangun di sebelah makamnya.

Diceritakan bahwa tentara Sultan Muhammad Al Fatih tidak pernah meninggalkan solat wajib sejak baligh & separuh dari mereka tidak pernah meninggalkan solat tahajjud sejak baligh. Hanya Sulthan Muhammad Al Fatih saja yang tidak pernah meninggalkan solat wajib, tahajud & rawatib sejak baligh hingga saat kematiannya.

Kejayaan dan kesuksesan hidup ia telah raih di usia yang begitu muda. Ia-pun dikenang jutaan manusia sepanjang abad. Harum nama Sultan Al Fatih diperoleh berkat keshalehan, keberanian dan kemuliaan akhlaknya. Sebagai jenderal beliau memimpin laskar islam menaklukkan benteng terkuat imperium Byzantium , Konstantinopel. Kota ini diubahnya menjadi kota Istambul. Dari sini beliau menebarkan kasih sayang islam di bumi eropa.

Apa rahasia dibalik semua kesuksesan beliau? Ternyata rahasianya beliau sangat kuat shalat malamnya yaitu tahajud. Bukankah Rasulullah saw  SAW menegakkan shalat tahajud sepanjang malam dan setiap hari? Bukankah beliau Rasulullah saw  SAW shalat tahajud merupakan kewajiban yang tak bisa beliau tinggalkan dalam setiap perjuanganya.

Jika anda bertanya, apakah benar Muhammad Al Fatih sudah melakukan tindakan besar yang megubah sejarah peradaban dunia? Ya, dalam sejarah, hal ini tidak aneh. Bukankah sahabat Rasulullah saw  SAW bernama Usamah juga menjadi panglima perang dalam usia 18 tahun. Sementara yang menjadi prajuritnya adalah Umar bin Khatab sahabat Rasulullah saw  SAW yang waktu itu sudah tua. Ini menunjukkan betapa kualitas keimanan dan kekuatan ruhani Usamah menjadi salah satu ukuran yang dipertimbangkan Rasulullah saw  SAW ketika menetapkan Usamah memimpin ekspedisi militer menghadapi kekuatan super power Romawi?

Namun Sang Pedang Malam, orang asia bernama Muhammad Al Fatih merontokkan super power Romawi pada 1453, agak unik. Beliau ahli shalat malam (tahajud), ahli qiyamul lail. Beliau selau kontak dengan energi terbesar di alam semesta ini, Allah SWT. Beliau selalu taqarrub, mendekatkan diri kepada Allah SWT, Pemilik dan Penguasa Tunggal Alam semesta.

Sejak kecil  Sultan Muhammad Al Fatih dididik oleh seorang wali. Beliau tumbuh menjadi remaja yang memiliki kepribadian unggul. Beliau jadi Sultan, dalam usia 19 tahun menggantikan sang ayah.

Bagaimana sifat Sultan Muhammad Al Fatih sehingga beliau mampu memetik keberhasilan dalam hidupnya dengan sangat efektif, merebut benteng Konstantinopel yang kokoh itu. “sifatnya tenang, berani, sabar menanggung penderitaan, tegas dalam membuat keputusan dan mempunyai kemampuan mengawasi diri (self control) yang luar biasa. Kemampuanya dalam memimpin dan mengatur pemerintahan sangat menonjol.”

Sultan Muhammad Al Fatih sangat tegas terhadap musuh. Namun, lembut qolbunya bagai selembar sutra dalam menghadapi rakyat yang dipimpinnya. Kebiasaan Sultan Muhammad Al Fatih, unik. Beliau selalu berkeliling di malam hari, memeriksa kondisi teman dan rakyatnya. Sengaja beliau berkeliling untuk memastikan agar rakyat dan kawan-kawanya menegakkan shalat malam dan qiyamullail.

Qiyamul lail, shalat tahajud, inilah senjata utama Muhammad Al Fatih dalam mengarungi kehidupan di dunia yang fana ini. Inilah Pedang Malam, yang selalu diasahnya dengan tulus ikhlas dan khusuk, ditegakkan setiap malam. Dengan pedang malam ini timbul energi yang luar biasa dari pasukan Muhammad Al Fatih. Sjarah mencatat Muhammad Al Fatih yang baru berusia 21 tahun berhasil menggapai sukses besar, menerobos benteng Konstantinopel, setelah dikepung beberapa bulan maka takluklah Konstantinopel.

Suatu hari timbul soal ketika pasukan islam hendak melaksanakan shalat jum’at yang pertama kali di kota itu.
“Siapakah yang layak menjadi imam shalat jum’at?” tak ada jawaban. Tak ada yang berani yang menawarkan diri ! lalu Muhammad Al Fatih tegak berdiri. Beliau meminta kepada seluruh rakyatnya untuk bangun berdiri.
Kemudian beliau bertanya. “ Siapakah diantara kalian yang sejak remaja, sejak akhil baligh hingga hari ini pernah meninggalkan meninggalkan shalat wajin lima waktu, silakan duduk!!” Subhanalloh……!!! Maha suci Allah ! tak seorangpun pasukan islam yang duduk. Semua tegak berdiri. Apa artinya? Itu berarti, tentara islam pimpinan Muhammad Al Fatih sejak masa remaja mereka hingga hari ini, tak seorangpun yang meninggalkan shalat fardhu. Tak sekalipun mereka melalaikan shalat fardhu. Luar biasa…..!!!!! !

Lalu Muhammad Al Fatih kembali bertanya: “ Siapa diantara kalian yang sejak baligh dahulu hingga hari ini pernah meninggalkan shalat sunah rawatib? Kalau ada yang pernah meninggalkan shalat sunah sekali saja silakan duduk!!!”. Sebagian lainya segera duduk. Artinya, pasuka islam sejak remaja mereka ada yang teguh hati, tidak pernah meninggalkan shalat sunah setelah maghrib, dua roka’at sebelu shubuh dan shalat rowatib lainaya. Namun ada yang pernah meninggalkanya. Betapa kualitas karakter dan keimanan mereka sebagai muslim sungguh bernilai tinggi, sungguh jujur, pasukan islam Al Fatih.

Dengan mengedarkan matanya ke seluruh rakyat dan pasukanya Muammad Al Fatih kembali berseru lalu bertanya: “ Siapa diantara kalian yang sejak masa akhil baligh sampai hari ini pernah meninggalkan shalat tahajud di kesunyian malam? Yang pernah meninggalkan atau kosong satu malam saja, silakan duduk!!”

Apa yang terjadi…???? Terlukislah pemandangan yang menakjubkan sejarawan barat dan timur. Semua yang hadir dengan cepat duduk!!” Hanya ada seorang saja yang tetap tegak berdiri. Siapakah dia??? dialah, Sultan Muhammad Al Fatih, sang penakluk benteng super power Byzantium Konstantinopel. Beliaulah yang pantas menjadi imam shalat jumat hari itu. Karena hanya Al Fatih seorang yang sejak remaja selalu mengisi butir-butir malam sunyinya dengan bersujud kepada Allah SWT, tidak pernah kosong/absen semalampun.

Dalam sejarah ditulis, bahwa pasukan Sultan Muhammad Al-Fatih tiba di kota Konstantinopelpada hari Kamis 26 Rabiul Awal 857 H atau 6 April 1453 M. Di hadapan tentaranya, Sulthan Al-Fatih lebih dahulu berkhutbah mengingatkan tentang kelebihan jihad, kepentingan memuliakan niat dan harapan kemenangan di hadapan Allah Subhana Wa Ta'ala. Dia juga membacakan ayat-ayat Al-Qur'an mengenainya serta hadis Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallamtentang pembukaan kota Konstantinopel. Ini semua memberikan semangat yang tinggi pada bala tentera dan lantas mereka menyambutnya dengan zikir, pujian dan doa kepada AllahSubhana Wa Ta'ala.

Sultan Muhammad Al-Fatih pun melancarkan serangan besar-besaran ke benteng Bizantium di sana. Takbir "Allahu AkbarAllahu Akbar!" terus membahana di angkasa Konstantinopelseakan-akan meruntuhkan langit kota itu. Pada 27 Mei 1453, Sultan Muhammad Al-Fatih bersama tentaranya berusaha keras membersihkan diri di hadapan Allah Subhana Wa Ta'ala. Mereka memperbanyak shalat, doa, dan dzikir. Hingga tepat jam 1 pagi hari Selasa 20 Jumadil Awal 857 H atau bertepatan dengan tanggal 29 Mei 1453 M, serangan utama dilancarkan. Para mujahidin diperintahkan supaya meninggikan suara takbir kalimah tauhid sambil menyerang kota. Tentara Utsmaniyyah akhirnya berhasil menembus kota Konstantinopel melalui PintuEdirne dan mereka mengibarkan bendera Daulah Utsmaniyyah di puncak kota. Kesungguhan dan semangat juang yang tinggi di kalangan tentara Al-Fatih, akhirnya berjaya mengantarkan cita-cita mereka.

Sejak abad kedelapan sahabat Rasulullah saw  berusaha merebut benteng ini. Salah satunya Abu Ayyub Al Anshari namun gagal. Baru setelah enam abad kemudian benteng itu berhasil direbut dibawah pimpinan Muhammad Al Fatih.Karena jasanya inilah beliau diberi gelar Al Fatih (sang pembuka) yaitu membuka kota Byzantium yang dulunya adalah Konstantinopel. Beliau adalah seorang pemberani, ahli strategi militer, juga istiqomah dalam shalat tahajudnya.

Itulah sebuah kisah sejarah yang sungguh indah dalam bungkai ketakwaan kepada Allah SWT. Kisah Pedang Malam yang merupakan rahasia sukses dari seorang pribadi penggubah sejarah, bernama Muhammad Al Fatih, orang asia asal Turki, yang baru berusia 21 tahun. Shalat Tahajud merupakan modal yang sangat penting untuk membangun kekuatan ruhiyah dalam kesuksesan Al Fatih dikemudian hari. Sehingga islam jaya, berpendar-pendar cahayanya selama 500 tahun di bumi eropa sejak abad ke-15. Semuanya berasal dari Pedang Malam Al Fatih yang amat begitu luar biasa.
Keberadaan Muhammad Al-Fatih telah diprediksi oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya: “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335].

Dalam hadist lain diriwayatkan, :”Aku mendengar baginda Rasulullah S.A.W mengatakan seorang lelaki soleh akan dikuburkan di bawah tembok tersebut & aku juga ingin mendengar derapan tapak kaki kuda yang membawa sebaik-baik raja yang mana dia akan memimpin sebaik-baik tentara seperti yang telah diisyaratkan oleh baginda(Abu Ayyub al-Anshari)

Maasyaa Allah, Luar biasa……Sultan Muhammad Al Fatih (Sang Pembuka)……!!!!
Ya Allah, aku bermohon pada-Mu agar Engkau jadikan kami dan sahabat kami semua yang membaca artikel ini semua, menjadi ahli Tahajjud, ahli Qiyamul lail, seperti halnya Rasulullah dan Keluarganya, sahabatnya dan seperti Si Pedang Malam, Sultan Muhammad Al Fatih. Amiin

sumber :
http://www.facebook.com/notes/sholat-tahajud-by-qiyamul-lail/kisah-ahli-tahajud-kisah-pedang-malam-al-fatih-sang-pembuka/77665247122

                                                                      kisah ahli sholawat
.
Minggu lalu saya kembali Jum’atan di Graha CIMB Niaga Jalan Sudirman setelah lama sekali nggak sholat Jum’at di situ. Sehabis meeting dengan salah satu calon investor di lantai 27, saya buru-buru turun ke masjid karena takut terlambat dan bener aja sampai di masjid adzan sudah berkumandang.
Karena terlambat saya jadi tidak tau siapa nama Khotibnya saat itu. Sambil mendengarkan khotbah saya melihat Sang Khotib dari layar lebar yang di pasang di luar ruangan utama masjid. Khotibnya masih muda, tampan, berjenggot namun penampilannya bersih, dari wajahnya saya melihat aura kecerdasan, tutur katanya lembut namun tegas Dari penampilannya yg menarik tsb, saya jadi penasaran apa kira-kira isi khotbahnya.
Ternyata betul dugaan saya!!! isi ceramah dan cara menyampaikannya membuat jamaah larut dalam keharuan, banyak yngg mengucurkan air mata (termasuk saya), bahkan ada yg sampai tersedu sedan. Weleh2... sampai segitunya ya.. lalu apa sih isi ceramahnya ?!?! koq kayaknya amazing bangettt ...
Dengan gaya yang menarik sang Khotib menceritakan “true story” seorang anak berumur 10 th namanya Umar. Dia anak pengusaha sukses yang kaya raya. Oleh ayahnya si Umar di sekolahkan di SD Internasional paling bergengsi di Jakarta. Tentu bisa ditebak, bayarannya sangat mahal, tetapi bagi si pengusaha tentu bukan masalah, wong uangnya berlimpah. Si ayah berfikir kalau anaknya harus mendapat bekal pendidikan terbaik di semua jenjang agar anaknya kelak menjadi orang yang sukses mengikuti jejaknya.
Suatu hari isterinya kasih tau kalau Sabtu depan si ayah diundang menghadiri acara “Father’s Day” di sekolah Umar.. “Waduuuh saya sibuk ma ... kamu aja deh yg datang.. ” begitu ucap si ayah kpd isterinya
Bagi dia acara beginian sangat nggak penting dibanding urusan bisnis besarnya. Tapi kali ini isterinya marah dan mengancam, sebab sudah kesekian kalinya si ayah nggak pernah mau datang ke acara anaknya. Dia malu karena anaknya selalu didampingi ibunya, sedang anak - anak yang lain selalu didampingi ayahnya.
Nah karena diancam isterinya, akhirnya si ayah mau hadir meski agak ogah - ogahan. Father’s day adalah acara yang dikemas khusus dimana anak - anak saling unjuk kemampuan di depan ayah - ayahnya. Karena ayah si Umar ogah - ogahan maka dia memilih duduk di paling belakang. Sementara para ayah yang lain (terutama yang muda - muda) berebut duduk di depan agar bisa menyemangati anak - anaknya yang akan tampil di panggung.
Satu persatu anak - anak menampilkan bakat dan kebolehannya masing - masing, ada yg menyanyi, menari, membaca puisi, pantomim, ada pula yang pamerkan lukisannya, dll. Semua mendapat applause yang gegap gempita dari ayah - ayah mereka. Tibalah giliran si Umar dipanggil gurunya untuk menampilkan kebolehannya.
“Miss, bolehkah saya panggil pak Arief..? ” tanya si Umar kepada gurunya. Pak Arief adalah guru mengaji untuk kegiatan ekstra kurikuler di sekolah itu. ”Oh boleh..” begitu jawab gurunya dan Pak Arief pun dipanggil ke panggung.
“Pak Arief, bolehkah bapak membuka Kitab Suci Al Qur’an Surat 78 (An-Naba’)” begitu Umar minta kepada guru ngajinya
”Tentu saja boleh nak..” jawab pak Arief.
“Tolong bapak perhatikan apakah bacaan saya ada yang salah..” lalu si Umar mulai melantunkan QS An-Naba’ tanpa membaca mushafnya (hapalan), dengan lantunan irama yang persis seperti bacaan “Syaikh Sudais” (Imam Besar Masjidil Haram)…
Semua hadirin diam terpaku mendengarkan bacaan si Umar yang mendayu-dayu, termasuk ayah si Umar yg duduk dibelakang.
”Stop..kamu telah selesai membaca ayat 1 s/d 5 dengan sempurna, sekarang coba kamu baca ayat 9” begitu kata Pak Arief yg tiba - tiba memotong bacaan Umar. Lalu Umar pun membaca ayat 9
”Stop, coba sekarang baca ayat 21... lalu ayat 33 ...” setelah usai Umar membacanya…lalu kata Pak Arief “Sekarang kamu baca ayat 40 (ayat terakhir)”
Si Umar pun membaca ayat ke 40 tersebut sampai selesai”...
“Subhanallah…kamu hafal Surat An-Naba’ dengan sempurna nak…” begitu teriak pak Arief sambil mengucurkan air matanya, Para hadirin yang muslim pun tak kuasa menahan air matanya. Lalu pak Arief bertanya kepada Umar ”Kenapa kamu memilih menghafal Al-Qur’an dan membacakannya di acara ini nak, sementara teman - temanmu unjuk kebolehan yg lain..?” begitu tanya pak Arief penasaran.
Begini pak guru, waktu saya malas mengaji dalam mengikuti pelajaran bapak. Bapak menegur saya sambil menyampaikan sabda Rasulullah SAW ”Siapa yang membaca Al Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaiakan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, “Mengapa kami dipakaikan jubah ini?” Dijawab,”Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur’an.” (H.R. Al-Hakim)
“Pak guru, saya ingin mempersembahkan “Jubah Kemuliaan” kepada ibu dan ayah saya di hadapan ALLAH di akherat kelak, sebagai seorang anak yang berbakti kepada kedua orangnya..” Semua orang terkesiap dan tidak bisa membendung air matanya mendengar ucapan anak berumur 10 th tsb…
Ditengah suasana hening tsb, tiba - tiba terdengar teriakan “Allahu Akbar..!!” dari seseorang yang lari dari belakang menuju ke panggung.
Ternyata dia ayah si Umar yang dengan ter-gopoh-gopoh langsung menubruk sang anak, bersimpuh sambil memeluk kaki anaknya. ”Ampuun nak.. maafkan ayah yang selama ini tidak pernah memperhatikanmu, tidak pernah mendidikmu dengan ilmu agama, apalagi mengajarimu mengaji…” ucap sang ayah sambil menangis di kaki anaknya…
”Ayah menginginkan agar kamu sukses di dunia nak…ternyata kamu malah memikirkan “kemuliaan ayah” di akherat kelak…ayah maluuu nak" ujar sang ayah sambil nangis ter-sedu -sedu Subhanallah...
Sampai disini, saya melihat di layar Sang Khotib mengusap air matanya yang mulai jatuh. Semua jama’ah pun terpana dan juga mulai meneteskan airmata nya (termasuk saya) diantara jama’ahpun bahkan ada yang tidak bisa menyembunyikan suara isak tangisnya, luar biasa haru...
Entah apa yang ada dibenak jama’ah yang menangis itu.. mungkin ada yang merasa berdosa karena menelantarkan anaknya, mungkin merasa bersalah karena lalai mengajarkan agama kepada anaknya. Mungkin menyesal karena tidak mengajari anaknya mengaji atau merasa berdosa karena malas membaca Al-Qur’an yang hanya tergeletak di rak bukunya,
Dan semua dengan alasan sibuk urusan dunia…!!!
Saya sendiri menangis karena merasa lalai dengan urusan akherat dan lebih sibuk dengan urusan dunia. Padahal saya tau kalau kehidupan akherat jauh lebih baik dan kekal dari pada kehidupan dunia yang remeh temeh, sendau gurau dan sangat singkat ini.
seperti firman Allah SWT dalam Q.S. Al-An'Amayat 32
”Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?”
Astagfirullahal ghofururrohim... hamba mohon ampunan kepada ALLAH Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang…
Wallahu ‘alam bissawab..
Semoga bermanfaat ... aamiin ...
https://www.facebook.com/salaf.kalam.salaf/posts/822470357822624

semoga bermanfaat